<div style="text-align: center;"><img src="https://1.bp.blogspot.com/-2OfnUKMyELA/YaYnSZ64q_I/AAAAAAAADyE/DxzElzexNmoUxiPNhudM2C_cIE-VYrB5wCLcBGAsYHQ/s640/Keterlambatan_Bicara_bayi.png" /><span style="font-size: x-small;"><i>Sumber Foto Unplash / Repost by Azizahnet</i></span></div><div style="text-align: center;"><i><br /></i></div><div style="text-align: center;"> <i>Artikel ini mengulas tentang <a href="https://www.masmuslim.com/2021/11/tanda-solusi-keterlambatan-bicara-pada-anak.html" target="_blank"><b>Tanda dan Solusi Keterlambatan Bicara pada Anak</b></a>. Semoga bisa membantu bapak ibu sekalian ya. </i><br /> </div> <div style="text-align: center;">***</div> <b><div id="post-toc"> <b><br /></b></div></b> <a href="Https://azizah.web.id"><b>AZIZAH.WEB.ID</b></a> - Pada mulanya saya khawatir dengan anak laki-laki saya karena sudah masuk usia 2 tahun belum bisa memproduksi kata. <br /><br />Yang dia tahu hanya kata mama saja. Sedangkan untuk panggilan ayah sering bisa diucapkan terkadang hilang lagi. Namun, saat mendengar penuturan orang, dia sangat paham maksud pembicara. <br /><br />Pada saat dia mau minta susu misalnya, anak saya kadang hanya berdesis, dan belum bisa mengungkapkan dengan baik apa yang dia inginkan. <br /> <div> Tentu kondisi demikian membuat saya sebagai orang tua panik. Saya berdiskusi dengan istri sebenarnya, apa sih masalah anak mengalami keterlambatan bicara dan apa solusinya. </div> <div><br /></div> <div> Dalam artikel ini, saya akan sedikit berbagi mengenai <b>masalah keterlambatan bicara pada anak</b> dari segi sains dan kesehatan. Tulisan ini merujuk pada beberapa artikel ilmiah yang saya coba terjemahkan semampu saya. </div> <div><br /></div> <div> Menurut keterangan <i>HealtLine, </i>anak usia 2 tahun normalnya sih bisa memproduksi kata hingga 50-an dan bisa mengucapkan 2 sampai 3 kalimat. Sedangkan anak yang sudah berusia 3 tahun, normalnya bisa memproduksi kata hingga 1000 kata dan mereka bisa mengucapkan kalimat tiga sampai 4 kata. </div> <div><br /></div> <div> Nah, jika anak kamu sudah mencapai usia tersebut dan belum bisa mencapai titik normal itu, maka kemungkinan besar, anak kamu mengalami keterlambatan bicara atau bahasa. </div> <div><br /></div> <div> Meskipun begitu keterangan ahli kesehatan, bukan berarti anak yang belum bisa bicara normal adalah malah besar. Sebab setiap anak mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda. </div> <div><br /></div> <div> Ada yang cepat ada juga yang lambat. Yang pasti setiap anak akan melewati proses untuk mencapai kesempurnaan dalam berbicara dan berbahasa. </div> <h3>Perbedaan Keterlambatan Bicara dan Keterlambatan Berbahasa</h3> <div> Keterlambatan berbicara berkaitan dengan dengan upaya anak untuk memproduksi kata-kata. Dalam kondisi ini, bayi kesulitan untuk mengeluarkan bunyi untuk membentuk kata. </div> <div><br /></div> <div> Dan bicara pada fase ini belum masuk pada level pemahaman. Itulah mengapa anak-anak hanya bisa meniru bunyi di lingkungan tanpa memahami betul artinya. </div> <div><br /></div> <div> Sedangkan keterlambatan berbahasa erat kaitannya dengan pemahaman dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal. </div> <div><br /></div> <div> Dalam kondisi ini, kadang bayi sudah bisa memproduksi bunyi namun mulai paham dan mengerti dalam berkomunikasi dalam bentuk kalimat yang masuk akal atau kalimat logis. </div> <div><br /></div> <div> Nah, jika anak kamu sudah berusia 3 tahun, setidaknya sudah mampu melakukan hal berikut: </div> <div> <ul> <li>Sudah menguasai 1000 kata</li> <li>Sudah mengenal namanya, memanggil orang yang dikenalnya. </li> <li>Sudah mengenal kata benda, kata sifat dan kata kerja</li> <li>Sudah bisa berbicara dalam kalimat minimal 3 sampai 4 kalimat</li> <li>Sudah mampu mengajukan pertanyaan</li> <li>Biasanya sudah hafal nyanyian pendek </li> </ul> </div> <div> Menurut medis, sebagaimana dilansir <i>Healtline, </i>penyebab keterlambatan bicara atau bahasa pada anak ada beberapa kemungkinan. Pertama, gangguan pendengaran. Kedua, gangguan Nerorologis. Ketiga, Perkembangan diri. </div> <div> <h3>Tanda - tanda Keterlambatan Berbicara atau Berbahasa</h3> <div> Pada awal perkembangan, jika bayi berusia 2 bulan, sedikitnya bayi sudah bisa mengeluarkan bunyi. Jika tidak bisa, itulah awal keterlambatan berbicara atau istilahnya <i>Speak Delay. </i> </div> <div><br /></div> <div> Nah, saat anak sudah berusia 18 bulan, si anak layaknya sudah bisa menggunakan kata mama dan papa atau istilah lain dalam keluarga. </div> <div><br /></div> <div> untuk mengenal tanda keterlambatan bicara, berikut standar umum yang bisa dijadikan acuan. </div> <div> <ul> <li> Usia 2 tahun tetapi belum bisa menggunakan kata hingga 25 kata. </li> <li> Belum bisa menggunakan frasa antara kata kerja atau kata sifat. </li> <li> Saat usia 3 tahun belum bisa menggunakan 200 kata, struktur bahasanya masih kacau saat bicara atau bertanya. </li> </ul> <h2>Masalah atau Penyebab Keterlambatan Bicara atau Bahasa</h2> <h4><b>1. Masalah dengan Mulut </b></h4> <div> Penundaan berbicara atau berbahasa kemungkinan berkaitan dengan masalah mulut, lidah atau langit-langit mulut yang bersentuhan langsung dengan produksi bunyi. </div> <div><br /></div> <div> Biasanya bayi kesulitan melafalkan huruf seperti; D,L,S,R, T, Z, Th. Indikasi lain bisa juga dideteksi dari kesulitan bayi saat menyusui. Bayi yang sulit menyusui dikarenakan mulutnya tidak terbiasa menyusu sehingga lidah tidak terbiasa melekat. </div> <h4><b>2. Kehilangan Pendengaran </b></h4> </div> </div> <div> Anak yang mengalami gangguan pendengaran akan kesulitan dalam memproduksi kata atau bunyi. Hal tersebut berpengaruh pada kemampuan bayi menirukan bunyi yang dia dengar dari orang-orang di sekitar. </div> <div><br /></div> <div> Namun, bukan berarti kemampuan berbahasa bayi tidak berkembang. Bahasanya berkembang hanya saja produksi bunyinya yang terkendala. </div> <div><br /></div> <div> Salah satu bukti bahasa berkembang, bayi akan mencoba memberi isyarat atau mengerti apa yang diomongkan orang kepadanya, namun sulit untuk membalas omongan itu. </div> <h4><b>3. Kurangnya Stimulai </b></h4> <div> Pada masa pertumbuhan anak, kadang orang tua sibuk dengan urusannya sehingga lupa memberikan stimulasi berbicara. Akibatnya, sulit memahami percakapan dan membentuk kata. </div> <div><br /></div> <div> Padahal lingkungannya adalah lapis pertama yang memberikan stimulasi berbicara. </div> <h4><b>4. Ganguan Spektrum Autisme </b></h4> <div> Penyebab lainnya ada kaitannya dengan masa autisme anak. Gangguan spektrum autisme (ASD) adalah istilah luas yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gangguan perkembangan saraf. </div> <div><br /></div> <div> Gangguan ini ditandai dengan masalah komunikasi dan interaksi sosial. Orang dengan ASD sering menunjukkan minat atau pola perilaku yang dibatasi, berulang, dan stereotip. </div> <div><br /></div> <div>Tanda-tanda lain mungkin termasuk: </div> <div> <ul> <li>Mengulangi frasa (echolalia) daripada membuat frasa </li> <li>Perilaku berulang gangguan komunikasi verbal dan nonverbal </li> <li>Gangguan interaksi sosial </li> <li>Regresi bicara dan bahasa.</li> </ul> </div> <h4><b>5. Masalah Neurologis </b></h4> <div> Gangguan neurologis dapat memengaruhi otot mulut yang diperlukan untuk berbicara. Ini termasuk: </div> <div> <ul> <li> <b>Cerebral palsy </b>: Cerebral palsy (CP) mengacu pada sekelompok gangguan yang memengaruhi gerakan dan koordinasi otot. Dalam banyak kasus, penglihatan, pendengaran, dan sensasi juga terpengaruh. Kata "serebral" berarti berhubungan dengan otak . Kata “palsy” berarti kelemahan atau masalah dengan gerakan tubuh.<br /><br /> </li> <li> <b>Distrofi otot cedera</b> : Distrofi otot adalah sekelompok penyakit bawaan yang merusak dan melemahkan otot kamu dari waktu ke waktu.<br /><br />Kerusakan dan kelemahan ini disebabkan oleh kekurangan protein yang disebut distrofin, yang diperlukan untuk fungsi otot normal.<br /><br />Ketiadaan protein ini dapat menyebabkan masalah dengan berjalan, menelan, dan koordinasi otot. Distrofi otot dapat terjadi pada semua usia, tetapi sebagian besar diagnosis terjadi pada masa kanak-kanak.<br /><br />Anak laki-laki muda lebih mungkin terkena penyakit ini daripada anak perempuan. Prognosis untuk distrofi otot tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gejala.<br /><br />Namun, kebanyakan individu dengan distrofi otot kehilangan kemampuan untuk berjalan dan pada akhirnya membutuhkan kursi roda. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan distrofi otot, tetapi perawatan tertentu dapat membantu.<br /><br /> </li> <li> <b>Otak traumatis</b> : Cedera kepala adalah segala jenis cedera pada otak, tengkorak, atau kulit kepala. Ini bisa berkisar dari benjolan ringan atau memar hingga cedera otak traumatis.<br /><br />Cedera kepala yang umum termasuk gegar otak, patah tulang tengkorak, dan luka kulit kepala. Konsekuensi dan perawatannya sangat bervariasi, tergantung pada apa yang menyebabkan cedera kepala dan seberapa parahnya.<br /><br />Cedera kepala bisa tertutup atau terbuka. Cedera kepala tertutup adalah cedera yang tidak merusak tengkorak .<br /><br />Cedera kepala terbuka (tembus) adalah cedera di mana sesuatu menghancurkan kulit kepala dan tengkorak kamu dan memasuki otak.<br /><br />Sulit untuk menilai seberapa serius cedera kepala hanya dengan melihat. Beberapa luka ringan di kepala banyak mengeluarkan darah, sementara beberapa luka besar tidak berdarah sama sekali.<br /><br />Penting untuk merawat semua cedera kepala dengan serius dan memeriksanya ke dokter. </li> </ul> </div> <h4><b>6. Cacat Intelektual </b></h4> <div> Pidato bisa tertunda karena cacat intelektual. Jika anak kamu tidak berbicara, itu mungkin masalah kognitif daripada ketidakmampuan untuk membentuk kata-kata. </div> <h2>Solusi Keterlambatan Bicara Pada Anak atau Bayi</h2> <div> Berikut adalah beberapa cara untuk mendorong kemampuan bicara balita kamu: </div> <div> <ul> <li> Bicaralah langsung dengan balita, meskipun hanya untuk menceritakan apa yang orang tua lakukan. </li> <li> Gunakan gerakan dan arahkan ke objek saat kamu mengucapkan kata-kata yang sesuai. Kamu dapat melakukannya dengan bagian tubuh, orang, mainan, warna, atau benda yang kamulihat saat berjalan-jalan di sekitar blok. </li> <li> Bacakan buku untuk anak kamu. Bicarakan tentang gambar saat kamu pergi. Nyanyikan lagu sederhana yang mudah diulang. </li> <li>Berikan perhatian penuh saat berbicara dengan mereka. </li> <li>Bersabarlah saat balita kamu mencoba berbicara. </li> <li> Ketika seseorang bertanya kepada mereka, jangan menjawabnya. Bahkan jika kamu mengantisipasi kebutuhan mereka, beri mereka kesempatan untuk mengatakannya sendiri. </li> <li> Ulangi kata-kata tersebut dengan benar daripada langsung mengkritik kesalahan. Biarkan anak kamu berinteraksi dengan anak yang memiliki kemampuan bahasa yang baik. </li> <li> Ajukan pertanyaan dan berikan pilihan, berikan banyak waktu untuk menanggapi. </li> </ul> </div>